Kamis, 12 Desember 2013

DISTRIBUSI

DISTRIBUSI / PENDISTRIBUSIAN


A.    PENGERTIAN

Distribusi atau pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai (jenis,jumlah,tempat,dan saat) dengan yang diperlukan.
Distribusi yang efektif akan memperlancar arus atau akses barang oleh konsumen sehingga dapat diperoleh kemudahan memperolehnya.di samping itu konsumen juga akan dapat memperoleh barang sesuai dengan yang diperlukan.

B.    PROSES PENDISTRIBUSIAN


 












Proses pendistribusian merupakan kegiatan pemasaran yang mampu:
1.    Menciptakan nilai tambah produkmelalui fungsi-fungsi pemasaran
2.    Memperlancar arus saluran pemasaran
Secara fungsional, proses pendistribusian di bedakan menjadi 3 tahapan
1.    Kegiatan pemilihan
a.    Fungsi akumulasi
b.    Fungsi klasifikasi
c.    Fungsi alokasi
d.    Fungsi gabungan
2.    Kegiatan pertemuan
Merupakan usaha mempertemukan produsen dengan konsumen. Kegiatannya meliputi usaha mencari informasi tentang permintaan produk dan informasi pasar serta melakukan kegiatan promosi
3.    Kegiatan pertukaran
Merupakan kegiatan negosiasi dan transaksi yang meliputi pertukaran produk serta kepemilikannya hingga kegiatan pembayaran dan pengiriman barang.

C.    SISTEM DISTRIBUSI


 











Secara umum dibagi 2, yaitu:
1.    Sistem distribusi langsung
Sistem distribusi langsung tidak menggunakan perantara yang independen. Produsen langsung ke konsumen. Umumnya digunakan untuk direct order, direct selling, dan direct relationship marketing
2.    Sistem tidak langsung
Tipe saluran distribusi tidak langsung menggunakan satu atau berbagai perantara untuk sampai ke konsumen. Dapat berbentuk
•    Sistem pendistribusian tradisional, menggunakan perantara independen dari pengendalian produsen. Sistem ini dapat menciptakan konflik apabila ada perbedaan pendapat atau perbedaan kepentingan.
•    Sistem pendistribusian vertikal, dapat dilakukan melalui cara: administrasi, kontraktual, maupun korporasi

D.    LEMBAGA SALURAN DISTRIBUSI
Lembaga saluran distribusi adalah individu atau lembaga organisasi yang melakukan atau melaksanakan seluruh atau sebagian kegiatan penyampaian barang dari produsen ke konsumen
Lembaga saluran distribusi meliputi lembaga utama (pedagang dan agen) dan lembaga penunjang (lembaga pengawas, transportasi, pembungkusan, pergudangan, asuransi, periklanan, dan keuangan).

E.    RANTAI SALURAN DISTRIBUSI
Jenjang atau panjangnya rantai saluran distribusi menunjukan tingkatan tidak langsungnya sistem saluran distribusi. Rantai saluran distribusi untuk produk-produk konsumen mempunyai pola yang berbeda dengan pola untuk produk-produk industrial yakni lebih panjang.

F.    INTENSITAS SALURAN DISTRIBUSI
Intensitas saluran distribusi dibedakan sebagai:
1.    DISTRIBUSI INTENSIF, adalah penjualan produk melalui segala kemungkinan saluran distribusi secara intensif, umumnya digunakan untuk Convenience products dan Industrial supplies
2.    DISTRIBUSI SELEKTIF, adalah penjualan produk melalui saluran distribusi yang mempunyai perhatian khusus terhadap produk tersebut. Untuk itu produsen perlu melakukan seleksi terhadap penyalur yang benar-benar baik. Distribusi selektif umumnya diperlukan untuk Shopping goods dan material products.
3.    DISTRIBUSI EKSLUSIF, adalah penjualan produk melalui satu penyalur pada wilayah atau daerah tertentu. Sehingga pengendalian harga maupun pelayanan yang diberikan produsen kepada pelanggan akan lebih baik. Umumnya diperlukan perjanjian tertulis maupun lisan agar hubungan yang ekslusif tersebut dapat dipertahankan. Specialty goods dan capital goods seringkali menggunakan distribusi ekslusif

G.    DISTRIBUSI FISIK
Tujuan dasar dari pengelolaan distribusi fisik atau manajemen logistik adalah menekan biaya distribusi fisik dan peningkatan pelayanan konsumen melalui kegiatan perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan yang terpadu. Alasan kegiatan manajemen logistik menjadi penting:
1.    Biaya distribusi fisik meningkat tajam
2.    Pengertian pemasaran yang semakin luas
3.    Permintaan pasar yang semakin kompetitif
Alasan-alasan tersebut mendorong produsen untuk mengembangkan sistem distribusi fisik melalui sistem manajemen ilmiah yang terpadu dengan dukungan teknologi komputer, model matematik, atau riset operasional.
Kegiatan distribusi fisik:
1.    Forecasting (demand & supply) :peramalan atas permintaan untuk memperkirakan persediaan yang akan ditangani
2.    Order processing (accounting system) :pengendalian barang fisik dikendalikan melalui sistem pemesanan barang atau dengan sistem pencatatan
3.    Packaging & material handling :proses pemindahan barang fisik akan lebih baik (lancar) apabila barang itu dikemas dan dipindahkan melalui alat-alat yang efisien
4.    Transporting (surface,air,pipe transport) :menghubungkan beberapa tempat penyimpanan sementara melalui sistem transportasi
5.    Warehousing (public or private warehouse) :penyimpanan persediaan memerlukan fasilitas gudang maupun pusat-pusat distribusi
6.    Management inventory :penyimpanan maupun pemindahan barang-barang persediaan menciptakan alternatif yang harus dipilih

Dimensi Costumer Service: sistem distribusi fisik mempunyai beberapa dimensi pelayanan konsumen yang dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain:
1.    Siklus pemesanan hingga barang diterima
2.    Persentase permintaan yang dapat dipenuhi
3.    Pengendalian kualitas untuk proses pemesanan
4.    Kondisi fisik barang selama masa pengiriman
5.    Persentase kekurangan persediaan
6.    Kemudahan melakukan pemesanan
Dimensi tersebut merupakan indikator-indikator yang dapat dipergunakan untuk mengukur sampai seberapakonsumen dapat dipuaskan produsen atau distributor.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar