PERSEDIAAN BARANG
A. PENGERTIAN
Pengertian persediaan menurut beberapa ahli
1. Koher, Erik L.A : bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam produksi dana barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.
2. Ristono (2009) : suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan
3. Lalu Sumayang (2003) : simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi
4. Hani Handoko (2000) : suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan
B. FUNGSI PERSEDIAAN BARANG
Fungsi produksi suatu perusahaan tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya persediaan yang mencukupi. Persediaan timbul karena penawaran dan permintaan berada dalam tingkat yang berbeda sehingga material yang disediakan berbeda. Secara umum persediaan berfungsi untuk mengelola persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan jumlah dan nilai melalui transaksi-transaksi pembelian dan penjualan.
C. TUJUAN PERSEDIAAN BARANG
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
2. Mempersiapkan stok apabila ada keperluan mendadak
3. Mengantisipasi perubahan harga pada pasar produksi
4. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
5. Untuk mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran
D. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Persediaan disini termasuk juga bahan baku, barang penolong maupun barang dalam proses. Persediaan barang berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan sehingga jumlah persediaan ini selalu berubah sesuai dengan perputaran yang ada di bagian produksi.
Pengelolaan persediaan mempunyai arti penting karena berhubungan dengan volume penjualan perusahaan dan akhirnya nantinya juga mempengaruhi pencapaian laba perusahaan. Pengelolaan persediaan yang salah dapat mengakibatkan masalah yang fatal, yakni:
1. Beban bunga yang tinggi jika dana yang dipakai merupakan dana kredit dari bank
2. Biaya penyimpanan yang tinggi seiring dengan semakin besarnya barang yang disimpan
3. Biaya penyimpanan akan memberikan dampak bertambahnya biaya pemeliharaan yang besar juga
4. Menanggung beban resiko kerusakan makin besar kalau penyimpanan barangnya juga besar
5. Menanggung beban penurunan kualitas terhadap barang persediaan yang kurang lama atau cepat rusak, misalnya: bahan alam, kelalaian petugas, sifat barang itu sendiri dan sebagainya.
Disamping kesalahan pengelolaan yang bersifat negatif, maka demikian juga kalau persediaan barang terlalu kecil juga akan mengakibatkan timbulnya dampak negatif,yaitu:
1. Mengganggu kelancaran proses produksi
2. Terjadinya kapasitas-kapasitas mesin yang menganggur
3. Beralihnya langganan ke perusahaan lain
Mengelola persediaan barang dengan baik bukanlah hal yang mudah. tentunya persediaan juga harus memperhatikan permintaan pasar. Ini diperlukan agar tidak terjadi persediaan berlebihan pada barang yang kurang diminati oleh pelanggan. Kalau sampai tidak memperhatikan pasar, maka persediaan tersebut akan merugikan suatu usaha karena dapat beresiko terjadinya kerusakan persediaan atau harga perolehan barang tersebut menjadi turun drastis.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengelola persediaan pada umumnya relatif besar sehingga diperlukan adanya metode pencatatan persediaan yang tepat agar dapat ditetapkan nilai persediaan barang yang belum terjual dan harga pokok penjualan dengan tepat pula.
Jadi tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu serta dapat meminimumkan biaya total perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar