BREAK EVENT POINT / TITIK IMPAS
A. PENGERTIAN
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya)
B. MANFAAT BEP
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur, diantara manfaat BEP adalah
1. alat perencanaan untuk hasilkan laba
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti
C. KOMPONEN BEP
Setelah kita mengetahui betapa manfaatnya BEP dalam usaha yang kita rintis, komponen yang berperan disini yaitu biaya, dimana biaya yang dimaksud adalah biaya variabel dan biaya tetap, dimana pada prakteknya untuk memisahkannya atau menentukan suatu biaya itu biaya variabel atau tetap bukanlah pekerjaan yang mudah,
• Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh kita untuk produksi ataupun tidak
• biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produksi jadi kalau tidak produksi maka tidak ada biaya ini
D. KELEMAHAN dan KELEBIHAN BEP
Salah satu kelemahan dari BEP yang lain adalah Bahwa hanya ada satu macam barang yang diproduksi atau dijual. Jika lebih dari satu macam maka kombinasi atau komposisi penjualannya (sales mix) akan tetap konstan. Jika dilihat di jaman sekarang ini bahwa perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya mereka menciptakan banyak produk jadi sangat sulit dan ada satu asumsi lagi
yaitu Harga jual persatuan barang tidak akan berubah berapa pun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. Hal ini demikian pun sulit ditemukan dalam kenyataan dan prakteknya.
E. CARA MENGHITUNG BEP
Ada 2 perhitungan BEP yakni:
1. dalam satuan unit
rumus umum: BEP(Q) = TFC/P-VC
Keterangan :
TFC = total fixed asset/biaya tetap
P = Harga/satuan
VC = Biaya Variabel
Contoh soal :
Jika biaya tetap sebuah barang Rp 400.000, biaya variabelnya Rp 2.000 dan harga/satuannya adalah Rp 10.000. maka tentukan titik impasnya dalam satuan unit
Jawab:
TFC = 400000
P = 10000
VC = 2000
BEP(Q) = TFC/(P-VC)
BEP(Q) = 400000/(10000-2000)
BEP(Q) = 400000/8000
BEP(Q) = 50 unit
Jadi titik impasnya adalah 50 unit
2. dalam satuan uang/biaya
Rumus umum: BEP(p) = TFC/(1-TVC/S)
S = PxQ
TVC = VCxQ
Keterangan :
Q = kapasitas produksi maksimum
TFC = Biaya tetap
P = Harga jual/unit
VC = Biaya variabel
Contoh soal:
Jika uatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap Rp 800000 ,biaya variabel Rp 8000/unit ,harga jual Rp 16000/unit dan kapasitas produksi maksimal 1000 unit, tentukan BEP(p)
Jawab :
TFC = 800000
P = 16000
VC = 8000
Q = 1000
TVC = VCxQ = 8000x1000 = 8000000
S = PxQ = 16000x1000 = 16000000
BEP(p) = TFC/(1-TVC/S)
BEP(p) = 8000000/(1-8000000/16000000)
BEP(p) = 8000000/(1-O,5)
BEP(p) = 8000000/0,5
BEP(p) = 16000000
Jadi titik impas / BEP(p)-nya adalah Rp 16.000.000
F. EFEK PENAMBAHAN FAKTOR TERHADAP BEP
1. Harga jual
“Jika harga jual dinaikkan maka BEP akan turun begitu pula sebaliknya”
2. Harga tetap
“Jika harga tetap dinaikkan maka BEP akan naik begitu pula sebaliknya”
3. Sales mix
Untuk perusahaan yang memproduksi lebih dari satu produk
Minggu, 15 Desember 2013
NILAI WAKTU UANG
NILAI WAKTU UANG
Adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung uang. Artinya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga. Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu (Compound Factor).
kita akan membahas 4 konsep, yaitu:
1. Future Value of Single Sum
2. Present Value of Single Sum
3. Future Value of Anuity
4. Present Value of Anuity
Pembahasan:
1. Future Value Of Single Sum
Digunakan untuk mengetahui nilai investasi di masa depan dengan tingkatsuku bunga dan periode tertentu .
Rumus Umum : FV= PVx(1+i)^n
Keterangan:
FV = FUTURE VALUE / Nilai Masa Depan
PV = PRESENT VALUE / Nilai Saat Ini
I = Tingkat Suku Bunga Pada Periode Tertentu
n = Periode
Contoh Soal: Aji menabungkan uangnya sejumlah Rp150.000,00 di Bank DKI, jika bunga bank yang diberikan 14% per tahun. Hitunglah uang aji pada tahun ke-8
Dik: PV = 150.000
I = 14%
N = 8
Jawab:
FV = PVx(1+i)^n
FV = 150000 x (1+14%)^8
FV = 150000 x 2,852586
FV = 427888
Jadi uang aji pada tahun ke-8 adalah Rp 427.888,00
2. Present Value of Single Sum
Digunakan untuk mengetahui nilai sekarang dari invertasi dimasa depan dengan tingkat suku bunga dan periode tertentu
Rumus Umum : PV = FV/(1+i)^n
Keterangan : PV = Present Value/nilai sekarang
FV = Future Value / nilai masa depan
I = tingkat suku bunga
Contoh soal: Tentukan nilai sekarang dari Rp1000000 pada tahun ke-6 dan tingkat suku bunga 9%
Jawab: PV = FV/(1+i)^n
PV = 1.000.000/(1+9%)^6
PV = 1.000.000/1,6771
PV = 596267,3
Jadi nilai sekarangnya adalah Rp 596.267,3
sebelum ke materi yang ke-3 dan ke-4 kita pahami dulu konsep anuity / anuitas
ANUITAS adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu
Ada 2 jenis anuitas, yaitu:
A. Anuitas biasa (ordinary) : anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode
B. Anuitas jatuh tempo (due) : anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode
3. FUTURE VALUE OF ANUITY
Digunakan untuk mengetahui nilai masa depan menggunakan konsep anuitas
Rumus umum FV = PVx[(1+i)^n-1]/i
Keterangan:
FV = nilai masa depan
PV = nilai sekarang
I = tingkat suku bunga
N = periode
Contoh soal :
Jika menabung rutin Rp250.000,00/tahun di bank dengan bunga 6%/tahun. Tentukan jumlah tabungan tersebut pada tahun ke-13
Jawab:
PV= 250000
I = 6%
N = 13
FV=PVx[(1+i)^n-1]/i
FV=250000x[(1+6%)^13-1]/6%
FV=250000x18,882
FV=4720500
Jadi uang pada tahun ke-13 adalah Rp 4.720.500,00
4. PRESENT VALUE OF ANUITY
Digunakan untuk mengetahui nilai sekarang dengan konsep anuitas
Rumus umum: PV = FVx[1-1/(1+i)^n]/i
Keterangan:
PV = nilai sekarang
FV = nilai masa depan
I = tingkat suku bunga
N = periode
Contoh soal :
Tentukan nilai sekarang dari Rp 10.000.000 dengan bunga 5% selama 10 tahun
Jawab :
FV= 10000000
I = 5%
N = 10
PV = FVx[1-1/(1+i)^n]/i
PV = 10000000x[1-1/(1+5%)10]/5%
PV = 10000000x7,7217
PV = 77217000
Jadi nilai sekarangnya adalah Rp 77.217.000,00
Adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung uang. Artinya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda menghasilkan bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga. Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu (Compound Factor).
kita akan membahas 4 konsep, yaitu:
1. Future Value of Single Sum
2. Present Value of Single Sum
3. Future Value of Anuity
4. Present Value of Anuity
Pembahasan:
1. Future Value Of Single Sum
Digunakan untuk mengetahui nilai investasi di masa depan dengan tingkatsuku bunga dan periode tertentu .
Rumus Umum : FV= PVx(1+i)^n
Keterangan:
FV = FUTURE VALUE / Nilai Masa Depan
PV = PRESENT VALUE / Nilai Saat Ini
I = Tingkat Suku Bunga Pada Periode Tertentu
n = Periode
Contoh Soal: Aji menabungkan uangnya sejumlah Rp150.000,00 di Bank DKI, jika bunga bank yang diberikan 14% per tahun. Hitunglah uang aji pada tahun ke-8
Dik: PV = 150.000
I = 14%
N = 8
Jawab:
FV = PVx(1+i)^n
FV = 150000 x (1+14%)^8
FV = 150000 x 2,852586
FV = 427888
Jadi uang aji pada tahun ke-8 adalah Rp 427.888,00
2. Present Value of Single Sum
Digunakan untuk mengetahui nilai sekarang dari invertasi dimasa depan dengan tingkat suku bunga dan periode tertentu
Rumus Umum : PV = FV/(1+i)^n
Keterangan : PV = Present Value/nilai sekarang
FV = Future Value / nilai masa depan
I = tingkat suku bunga
Contoh soal: Tentukan nilai sekarang dari Rp1000000 pada tahun ke-6 dan tingkat suku bunga 9%
Jawab: PV = FV/(1+i)^n
PV = 1.000.000/(1+9%)^6
PV = 1.000.000/1,6771
PV = 596267,3
Jadi nilai sekarangnya adalah Rp 596.267,3
sebelum ke materi yang ke-3 dan ke-4 kita pahami dulu konsep anuity / anuitas
ANUITAS adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu
Ada 2 jenis anuitas, yaitu:
A. Anuitas biasa (ordinary) : anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi pada akhir periode
B. Anuitas jatuh tempo (due) : anuitas yang pembayaran atau penerimaannya dilakukan di awal periode
3. FUTURE VALUE OF ANUITY
Digunakan untuk mengetahui nilai masa depan menggunakan konsep anuitas
Rumus umum FV = PVx[(1+i)^n-1]/i
Keterangan:
FV = nilai masa depan
PV = nilai sekarang
I = tingkat suku bunga
N = periode
Contoh soal :
Jika menabung rutin Rp250.000,00/tahun di bank dengan bunga 6%/tahun. Tentukan jumlah tabungan tersebut pada tahun ke-13
Jawab:
PV= 250000
I = 6%
N = 13
FV=PVx[(1+i)^n-1]/i
FV=250000x[(1+6%)^13-1]/6%
FV=250000x18,882
FV=4720500
Jadi uang pada tahun ke-13 adalah Rp 4.720.500,00
4. PRESENT VALUE OF ANUITY
Digunakan untuk mengetahui nilai sekarang dengan konsep anuitas
Rumus umum: PV = FVx[1-1/(1+i)^n]/i
Keterangan:
PV = nilai sekarang
FV = nilai masa depan
I = tingkat suku bunga
N = periode
Contoh soal :
Tentukan nilai sekarang dari Rp 10.000.000 dengan bunga 5% selama 10 tahun
Jawab :
FV= 10000000
I = 5%
N = 10
PV = FVx[1-1/(1+i)^n]/i
PV = 10000000x[1-1/(1+5%)10]/5%
PV = 10000000x7,7217
PV = 77217000
Jadi nilai sekarangnya adalah Rp 77.217.000,00
PENJUALAN
P E N J U A L A N
A. PENGERTIAN
1. Henry simamora. Penjualan adalah pendapatan lazim perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa
2. Chairul marom. Penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur
Kesimpulan dari 2 pengertian diatas, penjualan adalah usaha pokok perusahaan yang menghasilkan pendapatan lazim yang dilakukan secara teratur.
B. MANAJEMEN PENJUALAN
Citra perusahaan dapat tercermin dari sikap tenaga penjualan terhadap konsumen. Sehingga perusahaan perlu menjaga nama baik perusahaan dengan memilih tenaga-tenaga penjualan yang baik. Tugas manajemen penjualan bukan hanya menjual, tetapi juga menentukan kebutuhan, mendidik, memelihara dan mengembangkan tenaga penjualan.
• Proses manajemen penjualan
1. Penentuan deskripsi tugas, meliputi:
a. Memperoleh calon pembeli yang qualified
b. Mempunyai khalayak
c. Mengenali kebutuhan pelanggan
d. Melakukan presentasi dan peragaan penjualan
e. Mengatasi keluhan atau sanggahan pelanggan
f. Menutup penjualan
g. Melaksanakan pelaksanaan purna jual
2. Penentuan kebutuhan dan organisasi penjualan
Dua pendekatan penentuan kebutuhan tenaga penjualan
a. Fungsi dari anggaran penjualan
Penentuan besarnya tenaga penjualan berdasarkan dana yang tersedia
b. Metode beban kerja
Penentuan besarnya kebutuhan tenaga penjualan didasarkan atas kebutuhan akan frekuensi ideal dan lamanya kunjungan yang diperlukan untuk melayani penjualan.
3. Mencari dan memilih calon karyawan
Langkah penting dalam penarikan karyawan adalah melakukan analisis pekerjaan dan menyiapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi calon tenaga penjual
4. Pemberian kompensasi dan motivasi
Metode kompensasi:
a. Upah langsung
Karyawan menerima upah tetap perbulan, akan tetapi metode ini kurang mampu membangkitkan semangat untuk meningkatkan usaha-usaha penjualan.
b. Komisi langsung
Metode ini akan membayar sejumlah tetap uang yang berkaitan dengan tingkat penjualan atau keuntungan penjualan
c. Kombinasi upah dan komisi
Tujuannya adalah mencoba mencapai kebaikan-kebaikan dari kedua metode dengan menekan kelemahan-kelemahannya
d. Bonus
Masalah yang mungkin timbul adalah adanya faktor subyektifitas dalam penentuannyaoleh manajemen terhadap prestasi sehingga mengundang penilaian ketidakadilan karyawan terhadap pemberiannya
5. Mengevaluasi untuk kerja
Penilaian untuk tenaga kerja penjualan merupakan hal yang kompleks, karena tenaga penjual dan wilayah adalah berlainan situasi. Masing-masing tenaga penjual mempunyai kewajiban untuk menulis laporan kerjanya, contohnya laporan kunjungan. Laporan kunjungan akan dinilai dan dievaluasi oleh manajemen dengan 3 metode:
a. Perbandingan antar tenaga penjual
b. Perbandingan dengan hasil masa lalu
c. Wawancara terhadap kemampuan tenaga penjual.
C. TEKNIK PENJUALAN
Meliputi 2 tipe:
1. Kegiatan pasif, hanya menerima pesanan. Beranggapan bahwa pelanggan mengetahui apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya
2. Kegiatan aktif, yaitu mencari pesanan
Pendekatan penjualan aktif:
a. Orientasi penjualan. Beranggapan bahwa pelanggan tidak akan membeli kecuali apabila mendapat tekanan atau rayuan untuk membeli
b. Orientasi pelanggan. Beranggapan bahwa pelanggan sebenarnya mempunyai permintaan terhadap produk perusahaan, oleh karena itu perlu digali dan dikembangkan agar mampu direalisasikan
D. TAHAPAN PROSES PENJUALAN
Meliputi :
1. Tahap mencari calon pelanggan (prospecting)
2. Tahap mencari informasi calon pelanggan (preapproach)
3. Tahap mendekati pelanggan (approach)
4. Tahap presentasi dan peragaan barang (presentation)
5. Tahap penanganan tanggapan atau penolakan pelanggan (handling objection)
6. Tahap menutup penjualan (closing a sale)
7. Tahap pelayanan purna-jual (follow-up)
A. PENGERTIAN
1. Henry simamora. Penjualan adalah pendapatan lazim perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa
2. Chairul marom. Penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur
Kesimpulan dari 2 pengertian diatas, penjualan adalah usaha pokok perusahaan yang menghasilkan pendapatan lazim yang dilakukan secara teratur.
B. MANAJEMEN PENJUALAN
Citra perusahaan dapat tercermin dari sikap tenaga penjualan terhadap konsumen. Sehingga perusahaan perlu menjaga nama baik perusahaan dengan memilih tenaga-tenaga penjualan yang baik. Tugas manajemen penjualan bukan hanya menjual, tetapi juga menentukan kebutuhan, mendidik, memelihara dan mengembangkan tenaga penjualan.
• Proses manajemen penjualan
1. Penentuan deskripsi tugas, meliputi:
a. Memperoleh calon pembeli yang qualified
b. Mempunyai khalayak
c. Mengenali kebutuhan pelanggan
d. Melakukan presentasi dan peragaan penjualan
e. Mengatasi keluhan atau sanggahan pelanggan
f. Menutup penjualan
g. Melaksanakan pelaksanaan purna jual
2. Penentuan kebutuhan dan organisasi penjualan
Dua pendekatan penentuan kebutuhan tenaga penjualan
a. Fungsi dari anggaran penjualan
Penentuan besarnya tenaga penjualan berdasarkan dana yang tersedia
b. Metode beban kerja
Penentuan besarnya kebutuhan tenaga penjualan didasarkan atas kebutuhan akan frekuensi ideal dan lamanya kunjungan yang diperlukan untuk melayani penjualan.
3. Mencari dan memilih calon karyawan
Langkah penting dalam penarikan karyawan adalah melakukan analisis pekerjaan dan menyiapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi calon tenaga penjual
4. Pemberian kompensasi dan motivasi
Metode kompensasi:
a. Upah langsung
Karyawan menerima upah tetap perbulan, akan tetapi metode ini kurang mampu membangkitkan semangat untuk meningkatkan usaha-usaha penjualan.
b. Komisi langsung
Metode ini akan membayar sejumlah tetap uang yang berkaitan dengan tingkat penjualan atau keuntungan penjualan
c. Kombinasi upah dan komisi
Tujuannya adalah mencoba mencapai kebaikan-kebaikan dari kedua metode dengan menekan kelemahan-kelemahannya
d. Bonus
Masalah yang mungkin timbul adalah adanya faktor subyektifitas dalam penentuannyaoleh manajemen terhadap prestasi sehingga mengundang penilaian ketidakadilan karyawan terhadap pemberiannya
5. Mengevaluasi untuk kerja
Penilaian untuk tenaga kerja penjualan merupakan hal yang kompleks, karena tenaga penjual dan wilayah adalah berlainan situasi. Masing-masing tenaga penjual mempunyai kewajiban untuk menulis laporan kerjanya, contohnya laporan kunjungan. Laporan kunjungan akan dinilai dan dievaluasi oleh manajemen dengan 3 metode:
a. Perbandingan antar tenaga penjual
b. Perbandingan dengan hasil masa lalu
c. Wawancara terhadap kemampuan tenaga penjual.
C. TEKNIK PENJUALAN
Meliputi 2 tipe:
1. Kegiatan pasif, hanya menerima pesanan. Beranggapan bahwa pelanggan mengetahui apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya
2. Kegiatan aktif, yaitu mencari pesanan
Pendekatan penjualan aktif:
a. Orientasi penjualan. Beranggapan bahwa pelanggan tidak akan membeli kecuali apabila mendapat tekanan atau rayuan untuk membeli
b. Orientasi pelanggan. Beranggapan bahwa pelanggan sebenarnya mempunyai permintaan terhadap produk perusahaan, oleh karena itu perlu digali dan dikembangkan agar mampu direalisasikan
D. TAHAPAN PROSES PENJUALAN
Meliputi :
1. Tahap mencari calon pelanggan (prospecting)
2. Tahap mencari informasi calon pelanggan (preapproach)
3. Tahap mendekati pelanggan (approach)
4. Tahap presentasi dan peragaan barang (presentation)
5. Tahap penanganan tanggapan atau penolakan pelanggan (handling objection)
6. Tahap menutup penjualan (closing a sale)
7. Tahap pelayanan purna-jual (follow-up)
Kamis, 12 Desember 2013
DISTRIBUSI
DISTRIBUSI / PENDISTRIBUSIAN
A. PENGERTIAN
Distribusi atau pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai (jenis,jumlah,tempat,dan saat) dengan yang diperlukan.
Distribusi yang efektif akan memperlancar arus atau akses barang oleh konsumen sehingga dapat diperoleh kemudahan memperolehnya.di samping itu konsumen juga akan dapat memperoleh barang sesuai dengan yang diperlukan.
B. PROSES PENDISTRIBUSIAN
Proses pendistribusian merupakan kegiatan pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan nilai tambah produkmelalui fungsi-fungsi pemasaran
2. Memperlancar arus saluran pemasaran
Secara fungsional, proses pendistribusian di bedakan menjadi 3 tahapan
1. Kegiatan pemilihan
a. Fungsi akumulasi
b. Fungsi klasifikasi
c. Fungsi alokasi
d. Fungsi gabungan
2. Kegiatan pertemuan
Merupakan usaha mempertemukan produsen dengan konsumen. Kegiatannya meliputi usaha mencari informasi tentang permintaan produk dan informasi pasar serta melakukan kegiatan promosi
3. Kegiatan pertukaran
Merupakan kegiatan negosiasi dan transaksi yang meliputi pertukaran produk serta kepemilikannya hingga kegiatan pembayaran dan pengiriman barang.
C. SISTEM DISTRIBUSI
Secara umum dibagi 2, yaitu:
1. Sistem distribusi langsung
Sistem distribusi langsung tidak menggunakan perantara yang independen. Produsen langsung ke konsumen. Umumnya digunakan untuk direct order, direct selling, dan direct relationship marketing
2. Sistem tidak langsung
Tipe saluran distribusi tidak langsung menggunakan satu atau berbagai perantara untuk sampai ke konsumen. Dapat berbentuk
• Sistem pendistribusian tradisional, menggunakan perantara independen dari pengendalian produsen. Sistem ini dapat menciptakan konflik apabila ada perbedaan pendapat atau perbedaan kepentingan.
• Sistem pendistribusian vertikal, dapat dilakukan melalui cara: administrasi, kontraktual, maupun korporasi
D. LEMBAGA SALURAN DISTRIBUSI
Lembaga saluran distribusi adalah individu atau lembaga organisasi yang melakukan atau melaksanakan seluruh atau sebagian kegiatan penyampaian barang dari produsen ke konsumen
Lembaga saluran distribusi meliputi lembaga utama (pedagang dan agen) dan lembaga penunjang (lembaga pengawas, transportasi, pembungkusan, pergudangan, asuransi, periklanan, dan keuangan).
E. RANTAI SALURAN DISTRIBUSI
Jenjang atau panjangnya rantai saluran distribusi menunjukan tingkatan tidak langsungnya sistem saluran distribusi. Rantai saluran distribusi untuk produk-produk konsumen mempunyai pola yang berbeda dengan pola untuk produk-produk industrial yakni lebih panjang.
F. INTENSITAS SALURAN DISTRIBUSI
Intensitas saluran distribusi dibedakan sebagai:
1. DISTRIBUSI INTENSIF, adalah penjualan produk melalui segala kemungkinan saluran distribusi secara intensif, umumnya digunakan untuk Convenience products dan Industrial supplies
2. DISTRIBUSI SELEKTIF, adalah penjualan produk melalui saluran distribusi yang mempunyai perhatian khusus terhadap produk tersebut. Untuk itu produsen perlu melakukan seleksi terhadap penyalur yang benar-benar baik. Distribusi selektif umumnya diperlukan untuk Shopping goods dan material products.
3. DISTRIBUSI EKSLUSIF, adalah penjualan produk melalui satu penyalur pada wilayah atau daerah tertentu. Sehingga pengendalian harga maupun pelayanan yang diberikan produsen kepada pelanggan akan lebih baik. Umumnya diperlukan perjanjian tertulis maupun lisan agar hubungan yang ekslusif tersebut dapat dipertahankan. Specialty goods dan capital goods seringkali menggunakan distribusi ekslusif
G. DISTRIBUSI FISIK
Tujuan dasar dari pengelolaan distribusi fisik atau manajemen logistik adalah menekan biaya distribusi fisik dan peningkatan pelayanan konsumen melalui kegiatan perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan yang terpadu. Alasan kegiatan manajemen logistik menjadi penting:
1. Biaya distribusi fisik meningkat tajam
2. Pengertian pemasaran yang semakin luas
3. Permintaan pasar yang semakin kompetitif
Alasan-alasan tersebut mendorong produsen untuk mengembangkan sistem distribusi fisik melalui sistem manajemen ilmiah yang terpadu dengan dukungan teknologi komputer, model matematik, atau riset operasional.
Kegiatan distribusi fisik:
1. Forecasting (demand & supply) :peramalan atas permintaan untuk memperkirakan persediaan yang akan ditangani
2. Order processing (accounting system) :pengendalian barang fisik dikendalikan melalui sistem pemesanan barang atau dengan sistem pencatatan
3. Packaging & material handling :proses pemindahan barang fisik akan lebih baik (lancar) apabila barang itu dikemas dan dipindahkan melalui alat-alat yang efisien
4. Transporting (surface,air,pipe transport) :menghubungkan beberapa tempat penyimpanan sementara melalui sistem transportasi
5. Warehousing (public or private warehouse) :penyimpanan persediaan memerlukan fasilitas gudang maupun pusat-pusat distribusi
6. Management inventory :penyimpanan maupun pemindahan barang-barang persediaan menciptakan alternatif yang harus dipilih
Dimensi Costumer Service: sistem distribusi fisik mempunyai beberapa dimensi pelayanan konsumen yang dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain:
1. Siklus pemesanan hingga barang diterima
2. Persentase permintaan yang dapat dipenuhi
3. Pengendalian kualitas untuk proses pemesanan
4. Kondisi fisik barang selama masa pengiriman
5. Persentase kekurangan persediaan
6. Kemudahan melakukan pemesanan
Dimensi tersebut merupakan indikator-indikator yang dapat dipergunakan untuk mengukur sampai seberapakonsumen dapat dipuaskan produsen atau distributor.
A. PENGERTIAN
Distribusi atau pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai (jenis,jumlah,tempat,dan saat) dengan yang diperlukan.
Distribusi yang efektif akan memperlancar arus atau akses barang oleh konsumen sehingga dapat diperoleh kemudahan memperolehnya.di samping itu konsumen juga akan dapat memperoleh barang sesuai dengan yang diperlukan.
B. PROSES PENDISTRIBUSIAN
Proses pendistribusian merupakan kegiatan pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan nilai tambah produkmelalui fungsi-fungsi pemasaran
2. Memperlancar arus saluran pemasaran
Secara fungsional, proses pendistribusian di bedakan menjadi 3 tahapan
1. Kegiatan pemilihan
a. Fungsi akumulasi
b. Fungsi klasifikasi
c. Fungsi alokasi
d. Fungsi gabungan
2. Kegiatan pertemuan
Merupakan usaha mempertemukan produsen dengan konsumen. Kegiatannya meliputi usaha mencari informasi tentang permintaan produk dan informasi pasar serta melakukan kegiatan promosi
3. Kegiatan pertukaran
Merupakan kegiatan negosiasi dan transaksi yang meliputi pertukaran produk serta kepemilikannya hingga kegiatan pembayaran dan pengiriman barang.
C. SISTEM DISTRIBUSI
Secara umum dibagi 2, yaitu:
1. Sistem distribusi langsung
Sistem distribusi langsung tidak menggunakan perantara yang independen. Produsen langsung ke konsumen. Umumnya digunakan untuk direct order, direct selling, dan direct relationship marketing
2. Sistem tidak langsung
Tipe saluran distribusi tidak langsung menggunakan satu atau berbagai perantara untuk sampai ke konsumen. Dapat berbentuk
• Sistem pendistribusian tradisional, menggunakan perantara independen dari pengendalian produsen. Sistem ini dapat menciptakan konflik apabila ada perbedaan pendapat atau perbedaan kepentingan.
• Sistem pendistribusian vertikal, dapat dilakukan melalui cara: administrasi, kontraktual, maupun korporasi
D. LEMBAGA SALURAN DISTRIBUSI
Lembaga saluran distribusi adalah individu atau lembaga organisasi yang melakukan atau melaksanakan seluruh atau sebagian kegiatan penyampaian barang dari produsen ke konsumen
Lembaga saluran distribusi meliputi lembaga utama (pedagang dan agen) dan lembaga penunjang (lembaga pengawas, transportasi, pembungkusan, pergudangan, asuransi, periklanan, dan keuangan).
E. RANTAI SALURAN DISTRIBUSI
Jenjang atau panjangnya rantai saluran distribusi menunjukan tingkatan tidak langsungnya sistem saluran distribusi. Rantai saluran distribusi untuk produk-produk konsumen mempunyai pola yang berbeda dengan pola untuk produk-produk industrial yakni lebih panjang.
F. INTENSITAS SALURAN DISTRIBUSI
Intensitas saluran distribusi dibedakan sebagai:
1. DISTRIBUSI INTENSIF, adalah penjualan produk melalui segala kemungkinan saluran distribusi secara intensif, umumnya digunakan untuk Convenience products dan Industrial supplies
2. DISTRIBUSI SELEKTIF, adalah penjualan produk melalui saluran distribusi yang mempunyai perhatian khusus terhadap produk tersebut. Untuk itu produsen perlu melakukan seleksi terhadap penyalur yang benar-benar baik. Distribusi selektif umumnya diperlukan untuk Shopping goods dan material products.
3. DISTRIBUSI EKSLUSIF, adalah penjualan produk melalui satu penyalur pada wilayah atau daerah tertentu. Sehingga pengendalian harga maupun pelayanan yang diberikan produsen kepada pelanggan akan lebih baik. Umumnya diperlukan perjanjian tertulis maupun lisan agar hubungan yang ekslusif tersebut dapat dipertahankan. Specialty goods dan capital goods seringkali menggunakan distribusi ekslusif
G. DISTRIBUSI FISIK
Tujuan dasar dari pengelolaan distribusi fisik atau manajemen logistik adalah menekan biaya distribusi fisik dan peningkatan pelayanan konsumen melalui kegiatan perencanaan, pengendalian dan pelaksanaan yang terpadu. Alasan kegiatan manajemen logistik menjadi penting:
1. Biaya distribusi fisik meningkat tajam
2. Pengertian pemasaran yang semakin luas
3. Permintaan pasar yang semakin kompetitif
Alasan-alasan tersebut mendorong produsen untuk mengembangkan sistem distribusi fisik melalui sistem manajemen ilmiah yang terpadu dengan dukungan teknologi komputer, model matematik, atau riset operasional.
Kegiatan distribusi fisik:
1. Forecasting (demand & supply) :peramalan atas permintaan untuk memperkirakan persediaan yang akan ditangani
2. Order processing (accounting system) :pengendalian barang fisik dikendalikan melalui sistem pemesanan barang atau dengan sistem pencatatan
3. Packaging & material handling :proses pemindahan barang fisik akan lebih baik (lancar) apabila barang itu dikemas dan dipindahkan melalui alat-alat yang efisien
4. Transporting (surface,air,pipe transport) :menghubungkan beberapa tempat penyimpanan sementara melalui sistem transportasi
5. Warehousing (public or private warehouse) :penyimpanan persediaan memerlukan fasilitas gudang maupun pusat-pusat distribusi
6. Management inventory :penyimpanan maupun pemindahan barang-barang persediaan menciptakan alternatif yang harus dipilih
Dimensi Costumer Service: sistem distribusi fisik mempunyai beberapa dimensi pelayanan konsumen yang dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain:
1. Siklus pemesanan hingga barang diterima
2. Persentase permintaan yang dapat dipenuhi
3. Pengendalian kualitas untuk proses pemesanan
4. Kondisi fisik barang selama masa pengiriman
5. Persentase kekurangan persediaan
6. Kemudahan melakukan pemesanan
Dimensi tersebut merupakan indikator-indikator yang dapat dipergunakan untuk mengukur sampai seberapakonsumen dapat dipuaskan produsen atau distributor.
PERSEDIAAN BARANG
PERSEDIAAN BARANG
A. PENGERTIAN
Pengertian persediaan menurut beberapa ahli
1. Koher, Erik L.A : bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam produksi dana barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.
2. Ristono (2009) : suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan
3. Lalu Sumayang (2003) : simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi
4. Hani Handoko (2000) : suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan
B. FUNGSI PERSEDIAAN BARANG
Fungsi produksi suatu perusahaan tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya persediaan yang mencukupi. Persediaan timbul karena penawaran dan permintaan berada dalam tingkat yang berbeda sehingga material yang disediakan berbeda. Secara umum persediaan berfungsi untuk mengelola persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan jumlah dan nilai melalui transaksi-transaksi pembelian dan penjualan.
C. TUJUAN PERSEDIAAN BARANG
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
2. Mempersiapkan stok apabila ada keperluan mendadak
3. Mengantisipasi perubahan harga pada pasar produksi
4. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
5. Untuk mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran
D. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Persediaan disini termasuk juga bahan baku, barang penolong maupun barang dalam proses. Persediaan barang berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan sehingga jumlah persediaan ini selalu berubah sesuai dengan perputaran yang ada di bagian produksi.
Pengelolaan persediaan mempunyai arti penting karena berhubungan dengan volume penjualan perusahaan dan akhirnya nantinya juga mempengaruhi pencapaian laba perusahaan. Pengelolaan persediaan yang salah dapat mengakibatkan masalah yang fatal, yakni:
1. Beban bunga yang tinggi jika dana yang dipakai merupakan dana kredit dari bank
2. Biaya penyimpanan yang tinggi seiring dengan semakin besarnya barang yang disimpan
3. Biaya penyimpanan akan memberikan dampak bertambahnya biaya pemeliharaan yang besar juga
4. Menanggung beban resiko kerusakan makin besar kalau penyimpanan barangnya juga besar
5. Menanggung beban penurunan kualitas terhadap barang persediaan yang kurang lama atau cepat rusak, misalnya: bahan alam, kelalaian petugas, sifat barang itu sendiri dan sebagainya.
Disamping kesalahan pengelolaan yang bersifat negatif, maka demikian juga kalau persediaan barang terlalu kecil juga akan mengakibatkan timbulnya dampak negatif,yaitu:
1. Mengganggu kelancaran proses produksi
2. Terjadinya kapasitas-kapasitas mesin yang menganggur
3. Beralihnya langganan ke perusahaan lain
Mengelola persediaan barang dengan baik bukanlah hal yang mudah. tentunya persediaan juga harus memperhatikan permintaan pasar. Ini diperlukan agar tidak terjadi persediaan berlebihan pada barang yang kurang diminati oleh pelanggan. Kalau sampai tidak memperhatikan pasar, maka persediaan tersebut akan merugikan suatu usaha karena dapat beresiko terjadinya kerusakan persediaan atau harga perolehan barang tersebut menjadi turun drastis.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengelola persediaan pada umumnya relatif besar sehingga diperlukan adanya metode pencatatan persediaan yang tepat agar dapat ditetapkan nilai persediaan barang yang belum terjual dan harga pokok penjualan dengan tepat pula.
Jadi tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu serta dapat meminimumkan biaya total perusahaan.
A. PENGERTIAN
Pengertian persediaan menurut beberapa ahli
1. Koher, Erik L.A : bahan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam produksi dana barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.
2. Ristono (2009) : suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan
3. Lalu Sumayang (2003) : simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi
4. Hani Handoko (2000) : suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan
B. FUNGSI PERSEDIAAN BARANG
Fungsi produksi suatu perusahaan tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya persediaan yang mencukupi. Persediaan timbul karena penawaran dan permintaan berada dalam tingkat yang berbeda sehingga material yang disediakan berbeda. Secara umum persediaan berfungsi untuk mengelola persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan jumlah dan nilai melalui transaksi-transaksi pembelian dan penjualan.
C. TUJUAN PERSEDIAAN BARANG
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
2. Mempersiapkan stok apabila ada keperluan mendadak
3. Mengantisipasi perubahan harga pada pasar produksi
4. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
5. Untuk mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran
D. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Persediaan disini termasuk juga bahan baku, barang penolong maupun barang dalam proses. Persediaan barang berkaitan erat dengan proses produksi perusahaan sehingga jumlah persediaan ini selalu berubah sesuai dengan perputaran yang ada di bagian produksi.
Pengelolaan persediaan mempunyai arti penting karena berhubungan dengan volume penjualan perusahaan dan akhirnya nantinya juga mempengaruhi pencapaian laba perusahaan. Pengelolaan persediaan yang salah dapat mengakibatkan masalah yang fatal, yakni:
1. Beban bunga yang tinggi jika dana yang dipakai merupakan dana kredit dari bank
2. Biaya penyimpanan yang tinggi seiring dengan semakin besarnya barang yang disimpan
3. Biaya penyimpanan akan memberikan dampak bertambahnya biaya pemeliharaan yang besar juga
4. Menanggung beban resiko kerusakan makin besar kalau penyimpanan barangnya juga besar
5. Menanggung beban penurunan kualitas terhadap barang persediaan yang kurang lama atau cepat rusak, misalnya: bahan alam, kelalaian petugas, sifat barang itu sendiri dan sebagainya.
Disamping kesalahan pengelolaan yang bersifat negatif, maka demikian juga kalau persediaan barang terlalu kecil juga akan mengakibatkan timbulnya dampak negatif,yaitu:
1. Mengganggu kelancaran proses produksi
2. Terjadinya kapasitas-kapasitas mesin yang menganggur
3. Beralihnya langganan ke perusahaan lain
Mengelola persediaan barang dengan baik bukanlah hal yang mudah. tentunya persediaan juga harus memperhatikan permintaan pasar. Ini diperlukan agar tidak terjadi persediaan berlebihan pada barang yang kurang diminati oleh pelanggan. Kalau sampai tidak memperhatikan pasar, maka persediaan tersebut akan merugikan suatu usaha karena dapat beresiko terjadinya kerusakan persediaan atau harga perolehan barang tersebut menjadi turun drastis.
Biaya yang dikeluarkan untuk mengelola persediaan pada umumnya relatif besar sehingga diperlukan adanya metode pencatatan persediaan yang tepat agar dapat ditetapkan nilai persediaan barang yang belum terjual dan harga pokok penjualan dengan tepat pula.
Jadi tujuan dari manajemen persediaan adalah untuk merencanakan dan mengendalikan tingkat persediaan agar dapat melayani kebutuhan atau permintaan dari waktu kewaktu serta dapat meminimumkan biaya total perusahaan.
KOMUNIKASI
K O M U N I K A S I
A. Pentingnya Komunikasi
Masalah komunikasi ini inherent(melekat) terhadap kebutuhan manusia. Demikian pula halnya pada organisasi bisnis, komunikasi merupakan sumber kehidupannya. Seperti dinyatakan: komunikasi merupakan “darah sebagai sumber kehidupan” bagi setiap organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang.(Murphy dan peck 1980;3) jelas bahwa komunikasi sangat penting bagi organisasi bisnis sehingga bila tidak ada komunikasi organisasi itu akan tidak berfungsi.
Dalam organisasi terdapat 2 jalur komunikasi yakni: komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Jalur Komunikasi internal yaitu komunikasi dalam organisasi, sangat penting untuk jalannya roda organisasi. Sedangkan jalur komunikasi eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain diluar organisasi. Separti relasi, pelanggan, konsumen atau pada masyarakat umumnya. Mempunyai daya jangkau jauh sehingga akan membentuk goodwill (nama baik).
B. Pengertian Komunikasi
komunikasi adalah suatu proses penyampaian atau penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. adapun menurut para ahli, yakni:
• Herbert T, komunikasi adalah proses mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.
• Krech, definisi sederhana menyatakan bahwa komunikasi adalah kegiatan menggunakan simbol-simbol dalam rangka menyampaikan informasi tentang suatu objek.
C. Penerapan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis
komunikasi secara garis besarnya dibagi menjadi 2, yakni
1. Komunikasi kedalam
Komunikasi kedalam itu sesuai dengan tujuan kepada siapa warta itu disampaikan. Dibagi menjadi 2, yakni komunikasi vertikal (penyampaian warta dari pimpinan ke pegawai dan sebaliknya) dengan demikian komunikasi vertikal dibagi menjadi 2 yaitu komunikasi kebawah (pemberian perintah atau pemberian petunjuk dari pimpinan) dan komunikasi keatas (pemberian laporan dari bawahan ke atasan). Komunikasi horizontal bermaksud menjamin hubungan antar pimpinan yang setingkat dengan cara mengadakan pertemuan-pertemuan.
2. Komunikasi keluar
Komunikasi keluar juga bertujuan menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar. Dapat diwujudkan dengan cara telepon, berbicara langsung atau pengiriman surat. Komunikasi keluar itu termasuk pada kategori eksternal function dari manager.
Komunikasi yang dilakukan satu arah amatlah tercela. Hendaknya pimpinan harus menggunakan sistem komunikasi yang cocok, untuk lebih lanjut perlu diterangkan terlebih dahulu unsur yang membangun proses komunikasi.
Unsur tersebut meliputi:
a. Komunikator, orang yang menyampaikan informasi
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan, orang yang menerima informasi
e. Efek yang terjadi dalam penyampaian komunikasi dari komunikator ke komunikan.
Adapun komunikasi yang cocok dilihat dari:
1. Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan
a. Bahasa
b. Pendidikan
c. Latar belakang kehidupan sosial
d. Perbedaan kedudukan
e. Jarak
2. Adanya saluran atau alat-alat komunikasi yang cukup
Dalam kondisi sekarang ini, komunikasi sudah sangat maju. Misalnya:
a. Manusia
b. Media lainnya
D. Komunikasi Dalam Bisnis
1. Komunikasi dengan langganan
Dikatakan sukses apabila konsumen tetap menjadi langganan dan terbentuk dalam dirinya sikap PATRONAGE BUYING MOTIVE dimana si konsumen jika berbelanja kesebuah toko hanya ingin memakai barang X saja, tidak mau digantikan dengan barang lain
2. Komunikasi dengan pemerintah
Orang yang bergerak dibidang bisnis harus memahami dan mematuhi peraturan-peraturan dan kewajiban yang dikeluarkan pemerintah seperti memperpanjang SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), mendatangi kantor pemerintah bidang ekonomi guna mendapatkan ijin-ijin tertentu,d.l.l
3. Komunikasi dengan masyarakat
Perusahaan hidup ditengah-tengah masyarakat, sehingga antara keduanya terjalin kerjasama dan terjalin komunikasi.
E. Teknik Komunikasi Bisnis
Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi dalam bisnis, diantaranya:
a. Mencetak bulletin
b. Membuat film dokumenter
c. Publicity
d. Promosi
Teknik-teknik yang dapat dipilih dalam komunikasi persuasif adalah:
1. Teknik asosiasi: penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpahkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak
2. Teknik integrasi: kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan
3. Teknik ganjaran: kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-iming hal yang menguntungkan atau yang menjadikan harapan
4. Teknik tataan: upaya menyusun komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar atau dibaca serta termotivasi untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut
5. Teknik red-herring: seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan dengan menggelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyarang lawan.
A. Pentingnya Komunikasi
Masalah komunikasi ini inherent(melekat) terhadap kebutuhan manusia. Demikian pula halnya pada organisasi bisnis, komunikasi merupakan sumber kehidupannya. Seperti dinyatakan: komunikasi merupakan “darah sebagai sumber kehidupan” bagi setiap organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang.(Murphy dan peck 1980;3) jelas bahwa komunikasi sangat penting bagi organisasi bisnis sehingga bila tidak ada komunikasi organisasi itu akan tidak berfungsi.
Dalam organisasi terdapat 2 jalur komunikasi yakni: komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Jalur Komunikasi internal yaitu komunikasi dalam organisasi, sangat penting untuk jalannya roda organisasi. Sedangkan jalur komunikasi eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang lain diluar organisasi. Separti relasi, pelanggan, konsumen atau pada masyarakat umumnya. Mempunyai daya jangkau jauh sehingga akan membentuk goodwill (nama baik).
B. Pengertian Komunikasi
komunikasi adalah suatu proses penyampaian atau penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. adapun menurut para ahli, yakni:
• Herbert T, komunikasi adalah proses mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.
• Krech, definisi sederhana menyatakan bahwa komunikasi adalah kegiatan menggunakan simbol-simbol dalam rangka menyampaikan informasi tentang suatu objek.
C. Penerapan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis
komunikasi secara garis besarnya dibagi menjadi 2, yakni
1. Komunikasi kedalam
Komunikasi kedalam itu sesuai dengan tujuan kepada siapa warta itu disampaikan. Dibagi menjadi 2, yakni komunikasi vertikal (penyampaian warta dari pimpinan ke pegawai dan sebaliknya) dengan demikian komunikasi vertikal dibagi menjadi 2 yaitu komunikasi kebawah (pemberian perintah atau pemberian petunjuk dari pimpinan) dan komunikasi keatas (pemberian laporan dari bawahan ke atasan). Komunikasi horizontal bermaksud menjamin hubungan antar pimpinan yang setingkat dengan cara mengadakan pertemuan-pertemuan.
2. Komunikasi keluar
Komunikasi keluar juga bertujuan menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar. Dapat diwujudkan dengan cara telepon, berbicara langsung atau pengiriman surat. Komunikasi keluar itu termasuk pada kategori eksternal function dari manager.
Komunikasi yang dilakukan satu arah amatlah tercela. Hendaknya pimpinan harus menggunakan sistem komunikasi yang cocok, untuk lebih lanjut perlu diterangkan terlebih dahulu unsur yang membangun proses komunikasi.
Unsur tersebut meliputi:
a. Komunikator, orang yang menyampaikan informasi
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan, orang yang menerima informasi
e. Efek yang terjadi dalam penyampaian komunikasi dari komunikator ke komunikan.
Adapun komunikasi yang cocok dilihat dari:
1. Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan
a. Bahasa
b. Pendidikan
c. Latar belakang kehidupan sosial
d. Perbedaan kedudukan
e. Jarak
2. Adanya saluran atau alat-alat komunikasi yang cukup
Dalam kondisi sekarang ini, komunikasi sudah sangat maju. Misalnya:
a. Manusia
b. Media lainnya
D. Komunikasi Dalam Bisnis
Dikatakan sukses apabila konsumen tetap menjadi langganan dan terbentuk dalam dirinya sikap PATRONAGE BUYING MOTIVE dimana si konsumen jika berbelanja kesebuah toko hanya ingin memakai barang X saja, tidak mau digantikan dengan barang lain
2. Komunikasi dengan pemerintah
Orang yang bergerak dibidang bisnis harus memahami dan mematuhi peraturan-peraturan dan kewajiban yang dikeluarkan pemerintah seperti memperpanjang SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), mendatangi kantor pemerintah bidang ekonomi guna mendapatkan ijin-ijin tertentu,d.l.l
3. Komunikasi dengan masyarakat
Perusahaan hidup ditengah-tengah masyarakat, sehingga antara keduanya terjalin kerjasama dan terjalin komunikasi.
E. Teknik Komunikasi Bisnis
Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi dalam bisnis, diantaranya:
a. Mencetak bulletin
b. Membuat film dokumenter
c. Publicity
d. Promosi
Teknik-teknik yang dapat dipilih dalam komunikasi persuasif adalah:
1. Teknik asosiasi: penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpahkannya pada suatu objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak
2. Teknik integrasi: kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan
3. Teknik ganjaran: kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-iming hal yang menguntungkan atau yang menjadikan harapan
4. Teknik tataan: upaya menyusun komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar atau dibaca serta termotivasi untuk melakukan sebagaimana disarankan oleh pesan tersebut
5. Teknik red-herring: seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan dengan menggelakkan argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke aspek yang dikuasainya guna dijadikan senjata ampuh dalam menyarang lawan.
Selasa, 03 Desember 2013
PEMASARAN
P E M A S A R A N
Pemasaran merupakan bagian yang penting berhubungan dengan pasar, karena pasar yang ada sekarang merupakan pasar pembeli dimana terjadinya kegiatan transaksi jual beli tergantung pada putusan pembeli.
Menurut beberapa ahli pengertian pemasaran sebagai berikut
• William J Stanton
Pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang akan memuaskan pembeli.
• Philip dan Duncan
Pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen
• American Marketing Association
Pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen dan konsumen.
Fungsi utama mengapa pemasaran dilakukan:
a) Untuk memberikan informasi tentang produk yang dijual perusahaan
b) Untuk mempengaruhi keputusan membeli konsumen
c) Untuk menciptakan nilai ekonomis suatu barang
2.Hubungan Pasar dan Pemasaran
Sebelum mengetahui kita harus juga harus tahu arti dari pasar,
Menurut kumpulan dari beberapa ahli, Pasar adalah suatu daerah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan permintaan dan penawaran hingga terbentuknya harga guna mencapai kepuasan.
Dengan melihat pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor terbentuknya pasar:
1. Orang-orang yang memiliki keinginan untuk terpuaskan
2. Daya beli konsumen
3. Tingkah laku pembeli atau setelah pembelian
4. Harga yang disetujui kedua belah pihak (penjual dan pembeli)
Jadi hubungan pemasaran dan pasar sangatlah erat , karena pasar merupakan tempat transaksi jual – beli, sedangkan pemasaran merupakan kegiatan bagaimana produksi agar terjual dan dapat memuaskan keinginan pembeli sehingga pembeli akan membeli produk perusahaan yang sama setelah mereka cocok dan puas akan produk yang bersangkutan.
3.Cara Mempelajari Pemasaran
Dilakukan dengan beberapa pendekatan, diantaranya:
A. Pendekatan serba fungsi
Pendekatan serba fungsi mempelajari pemasaran dilihat dari apa saja kegiatan pokok pemasaran yang dilakukan. Diantaranya:
i) Pembelian
ii) Pengangkutan
iii) Penjualan
iv) Penyimpanan
Fungsi dari penyimpanan adalah:
(1) Bagi produsen untuk menstabilkan harga, atau karena produksi yang terus-menerus atau pembelian terus-menerus
(2) Spekulasi pembentukan harga produksi
(3) Efisiensi dana
v) Pembelanjaan
vi) Penanggungan resiko
vii) Standarisasi dan grading
viii) Pengumpulan informasi pasar
B. Pendekatan serba lembaga
Pendekatan serba lembaga mempelajari pemasaran dilihat dari organisasi/lembaga apa saja yang terlibat dalam pemasaran. Diantaranya:
1. Produsen sebagai penghasil barang jadi
2. Supplier sebagai penyedia bahan jadi
3. Perantara pedagang
4. Perusahaan saingan
5. Konsumen
C. Pendekatan serba barang
Pendekatan serba barang mempelajari tentang bagaimana barang berpindah dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Barang adalah suatu sifat yang komplek baik yang dapat diraba maupun tidak termasuk bungkus, warna, mutu, harga, prestise perusahaan maupun pengecer, pelayanan pengecer maupun perusahaan, yang diterima pembeli untuk memenuhi keinginan dan kepuasan
Barang dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1. Dilihat dari tingkat pemakaian dan kekongkritannya, yaitu:
(a) Barang tahan lama
(b) Barang tidak tahan lama
(c) Jasa
2. Dilihat dari tujuan pemakaian oleh si pemakai
(a) Barang konsumsi
• Barang konvenien
• Barang shopping
• Barang spesial
(b) Barang industri
• Bahan baku
• Bahan setengah jadi
• Instalasi
• Peralatan
D. Pendekatan serba manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dilihat dari pendapat manajer dan keputusan yang diambil tentang masalah pemasaran, meliputi produk, harga, promosi, saluran distribusi, persaingan, perkembangan teknologi dan lain lain
E. Pendekatan serba sistem
Pendekatan serba sistem menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk, dan lembaga
4. Kegiatan utama pemasaran
Kegiatan utama pemasaran atau marketing mix adalah suatu perangkat perusahaan yang terdiri dari 4 variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi dan saluran distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberhasilan pemasaran perusahaan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan kepuasan konsumen yang dipilih atau segmen pasar yang dilayani
1. Produk
Produk merupakan hasil dari proses produksi yang akan dijual perusahaan atau dibeli untuk dijual kembali kepada konsumen akhir. Dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a) Pemilihan produk
Tahap-tahap siklus kehidupan barang dibagi 5 tahapan dimana untuk masing-masing tahap suatu perusahaan harus memasang strategi atau kebijaksanaan yang berlainan untuk menjaga agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Meliputi:
• Tahap perkenalan
• Tahap pertumbuhan
• Tahap kedewasaan
• Tahap kejenuhan
• Tahap penurunan
b) Pembungkus barang
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembungkusan diantaranya:
• Bungkus yang membangkitkan hasrat untuk membeli
• Bungkus yang mudah diingat
• Bungkus yang tidak menambah harga jual sehingga tidak dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya
• Bungkus yang didesign agar menjaga mutu barang
c) Merk barang
Merk yang dinyatakan dengan kata-kata saja atau disertai gambar sangat penting untuk membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya
Banyaknya manfaat yang diperoleh konsumen dari merk membuat produsen menggunakan merk tersebut sebagai strategi pemasarannya dengan jalan perusahaan memproduksi barang yang tidak terlalu berbeda stiap memakai merk tersebut, hal ini digunakan untuk menguasai pasar
2. Harga
A. Pengertian harga
Harga dapat dipandang dengan 2 sudut:
1. Sisi konsumen, harga memegang peranan penting terutama kalau menyangkut sejumlah barang tertentu yang mutunya tidak berbeda jauh
2. Sisi pengusaha atau produsen, harga berkaitan erat dengan ongkos produksi maupun target laba yang diharapkan
B. Cara Penentuan Harga
Ada 2 cara, yaitu:
1. Menentukan Harga yang Sangat Tinggi
Harga yang tinggi ditujukan untuk mengurangi resiko kekeliruan harga yang tidak bisa dinaikkan atau memang bertujuan untuk melayani pembeli yang mampu sajaperusahaan harus menanggung resiko jika barang tersebut sudah di tahap kejenuhan dimana promosi sudh tidak berguna sedangkan pesaing sudah memasuki pasar
2. Menentukan Harga yang Serendah Mungkin
harga serendah mungkin ditujukan untuk meingkatkan volume penjualan perusahaan terutama kalau produksi tersebut baru sampai tahap pengenalan dimana perusahaan tidak terlalu mengharapkan cepat balik modal.
Langganan:
Postingan (Atom)